Sintang Kalbar,PWMEDIATV.COM
Mengenai pemberitaan Tambang Emas Tanpa Ijin ( PETI ) di Sungai Nanga Merakai Ketungau Tengah kabupaten Sintang Kalimantan Barat, Kapolsek Ketungau Tengah …..Supriadi menanggapi, “Kan sudah masuk berita dan tak perlu lagi konfirmasi, kalau konfirmasi sebelumnya bang”, kata Kapolsek saat dihubungi via telepon miliknya pada 30 januari 2025.
Saat ditanya keberadaan tambang emas di sungai nanga merakai Kapolsek menjawab, “silahkan anak buahnya kroscek langsung kelokasi saja, kan sudah naik berita tidak perlu konfirnasi lagi, atau langsung konfirmasi sama bapak Kapolres Sintang aja pak”, pesan Kapolsek.
Apakah memang dekat dengan Kantor Polsek?, “Silahkan di cek aja, dan yang kerja warga disitulah yang pasti “, ujar Kapolsek.
“Dan yang lebih jelas tau pastinya silahkan suruh kirim timnya kelokasi langsung, berapa jumlahnya, warga dari mana?, kalau misalnya memang nanti kalau saya terkesan mau ngapain gitu, tapi kalau misalnya bapak cek langsung kan.
Bagaimana apakah ada rencana peninjauan atau ditindak lanjuti dari polsek ke lokasi tentang pemberitaan bagaimana pak? Kapolsek menyampaikan, “silahkan ditindaklanjuti nanti kita sama sama, nanti saya kawan kan, kalau saya terjun kelapangan tanpa ada media dari bapak kan tidak ada gunanya, sebaiknya sih kita sama sama berangkat ayo”, ajak Kapolsek dengan nada seolah menantang.
Dengan pernyataan Kapolsek tersebut, boleh di pertanyakan fungsi dan kinerjanya Kapolsek Terkait Penambang Emas Tanpa Ijin ( PETI ) beraktivitas di Sungai Nanga Merakai Ketungau Tengah kabupaten Sintang Kalimantan Barat.
Unik dan mirisnya Para Penambang Emas Tanpa ijin tersebut ada yang terang terangan beroperasi tidak jauh sekitar 500 meter dari Mapolsek Ketungau tengah dan terkesan Pembiaran dan diperkirakan telah beroperasi mulai bulan desember 2024 lalu.
Menurut warga yang tidak ingin namanya di tuliskan para pekerja sudah beraktivitas sekitar desember 2024 lalu sampai hari ini 24 januari 2025, dan jumlah mesin jeknya sekitar puluhan set mulai dari nanga merakai sampai kedembak merakai, nama sungainya sungai merakai”, kata warga.
“Bukan kita usil, tapi cobalah bekerja jangan di pusat kecamatan, dan sangat menyolok sekali, bahkan Kapolsek sendiri nampaknya juga membiarkan mereka bekerja, karena mereka kerja tidak jauh dari kantor polsek merakai, dan kalau tidak salah baru kali ini di sungai nanga merakai dikerjakan, apalagi sekarang ini musim penghujan, waspada terhadap banjir itu penting,”, ungkap warga.
“Lagipula saat warga yang ingin melintasi Sungai merakai akan sangat berbahaya bagi speed yang turun dari Desa Swadaya, dan sekitarnya, dan berharap bagi pekerja silahkan cari lokasi yang lain untuk menghindari korban”, harap warga.
Tim//red.