Sintang Kalbar,PWMEDIATV.COM
Akibat Buruknya Kondisi Infrastruktur Jembatan Kayu di Pusat Kecamatan Ketungau Tengah hingga memakan korban anak anak Sekolah Dasar yang merupakan warga nanga Merakai.
Sesuai fakta dilapangan bahwa dalam 2 hari berturut turut ada dua orang anak anak yang jatuh ke sungai akibat papan jembatan yang rapuh atau patah hingga terperosok ke dasar sungai tepatnya di jembatan Lisot dan Jembatan Sungai Antu Nanga Merakai, dan beruntung kondisi sungai tidak banjir, setelah diukur kedalaman sungai mencapai 4 meter dari lantai jembatan.
Untuk korban pertama kejadian pada tanggal 21 Juli 2025 yang jatuh kebawah jembatan bernama “Geral”, karena menginjak papan lantai jembatan yang telah rapuh dan saat itu juga korban telah di bawa ke kabupaten Sintang oleh orang tuanya untuk dilakukan cek-up sementara korban ke dua pada 22/7/2025 “Apolonia Agustin, SDN no 1 nanga merakai terperosok jatuh di jembatan Sungai Antu dengan kedalaman sekitar 4 meter seusai pulang sekolah dan masih berada di Nanga Merakai.
Kemudian ke Dua Korban anak anak yang jatuh dari jembatan tersebut kondisinya selamat namun menurut informasi hanya anak tersebut untuk sementara merasa trauma.
Warga mengatakan, “Jembatan Sungai Antu dan Jembatan sungai Lisut belum lama di perbaiki diperkirakan sekitar bulan desember 2023 lalu, namun saat ini lantai papan kondisinya sudah rusak parah, mungkin karena material papannya yang kurang berkwalitas, harusnya para kontraktor harus memperhatikan kwalitas bahan, kalau sudah ada korban jatuh masyarakat yang tanggung jawab, jadi Jembatan ini seolah jembatan maut, dan warga harus berhati hati”, ungkap warga dengan nada kesal.
Warga Nanga Merakai berharap agar Pemerintah Daerah bersama DPRD kabupaten Sintang bersinergi mengutamakan untuk melakukan perbaikan terhadap jembatan jembatan mulai dari desa senangan Kecil hingga jembatan Lisut yang telah rusak di nanga merakai, jangan sampai ada lagi warga yang jadi korban lagi, pinta warga.(tim/red)